AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam menyampaikan sejumlah masukan strategis dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Bappenas terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Acara ini berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati Agam, Kamis (9/10), dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah pusat dan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Agam, Andrinaldi, yang mewakili Bupati Agam, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Agam mendukung penuh program MBG sebagai langkah nyata dalam meningkatkan gizi anak sekolah serta menekan angka stunting di daerah. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan penguatan di aspek regulasi, koordinasi antarinstansi, dan pengawasan mutu.
“Pemkab Agam menilai bahwa setiap dapur penyelenggara MBG perlu memiliki kelengkapan izin dan sertifikasi sesuai standar keamanan pangan. Selain itu, mekanisme pengawasan harus diperkuat agar mutu dan higienitas makanan tetap terjamin,” ujar Andrinaldi.
Ia juga mengusulkan agar pelibatan masyarakat lokal, termasuk kelompok lansia produktif dan pelaku UMKM pangan, menjadi bagian dari pengelolaan dapur MBG. Langkah ini dinilai tidak hanya meningkatkan kualitas pelaksanaan program, tetapi juga memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
“Dengan pengawasan yang baik, program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Pemkab Agam mendorong penerapan sistem pelaporan digital terintegrasi antara dinas kesehatan dan pendidikan. Sistem ini akan memudahkan proses pemantauan distribusi makanan, kualitas gizi, serta transparansi penggunaan anggaran di lapangan.
Andrinaldi menekankan bahwa sistem digitalisasi pelaporan tersebut akan membantu pemerintah daerah dalam memastikan setiap siswa penerima manfaat mendapatkan makanan bergizi sesuai standar dan tepat sasaran.
Melalui kegiatan FGD ini, Pemerintah Kabupaten Agam berharap seluruh masukan yang disampaikan dapat menjadi pertimbangan dalam penyempurnaan pedoman teknis pelaksanaan MBG di tingkat daerah. Dengan demikian, program ini benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta mendukung terciptanya generasi muda Agam yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. (*)