TANAHDATAR,- Warga yang terdampak bencana alam banjir bandang dan tanah longsor, yang masih berada dipengungsian, akan dipindahkan ke Hunian Sementara (Huntara).
Hal itu disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra disaat memimpin rapat persiapan pembangunan Huntara bagi korban bencana, Kamis (11/12/2025) malam di posko utama bantuan di Batu Taba.
“Pasca bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi, memindahkan warga yang terdampak dari pengungsian ke Huntara, saat ini merupakan prioritas utama pemerintah,” ujarnya.
Dikatakan bupati, memindahkan para korban ke Huntara dan ini perintah langsung dari bapak presiden, dan Huntara sendiri akan dibangun langsung oleh pemerintah pusat. Beda pada bencana alam tahun lalu, dimana kita harus berusaha sendiri membangun Huntara.
“Kepada para Wali Nagari, agar berikan data yang valid dan perlu diingat jangan sampai ada satu orang pun warga kita yang tidak terdata. Data ini dan paling lambat besok (Jumat- 12/12/2025- red) siang, sudah clear semuanya,” tegas Bupati.
Dikatakan bupati, huntara ini akan dihuni warga selama kurang lebih satu tahun. Setelah itu, baru dilakukan tahapan rehan rekon. Dimana warga akan didata ulang kembali, bagi warga yang sesuai ketentuan akan direlokasi dan mendapatkan hunian tetap (Huntap). baik secara terpadu ataupun secara mandiri oleh pemerintah.
“Kepada wali nagari, agar menanggapi serius masalah ini, demi membantu masyarakat kita. Semua yang terjadi akibat bencana, tolong dilaporkan secara tertulis, karena akan diusulkan ke pemerintah pusat, baik itu fasilitas umum, maupun yang lainnya, seperti lahan pertanian dan sebagainya,” ungkapnya.
Bagi warga yang tidak mau direlokasi, bupati menyarankan agar membuat pernyataan secara tertulis diatas materai. Sehingga, dikemudian hari tidak menuntut dan tidak menimbulkan masalah baru. Sebab, begitu huntara selesai, pengungsian akan kita tutup. Artinya tidak ada lagi pengungsi dan semuanya akan dikembalikan.
“Ingat saat ini masyarakat butuh kita, jangan pernah lelah, jangan pernah menyerah, jangan dengarkan apa kata orang, mari kita bekerja saja dengan ikhlas untuk membantu masyarakat. InsyaAllah semua yang kita kerjakan akan menjadi amal ibadah disisi Allah SWT,” pintanya.
Disaat itu juga, Dandim 0307 TD Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi juga menyampaikan agar para wali nagari menyampaikan informasi kepada warganya dengan jelas.
“Sampaikan kepada masyarakat, bahwa kita ingin menyelamatkan mereka, jadi bagi warga kita yang rumahnya berada di zona merah tolong diyakinkan betul, agar mereka mau direlokasi. Pastikan lagi lahan yang akan digunakan untuk Huntara maupun Huntap nanti posisinya benar-benar aman,” pesannya.
Sementara, Wabup Ahmad Fadly menegaskan agar semuanya bekerja maksimal dan menuntaskan masalah ini dengan penuh semangat dan tanggungjawab.
“Kita harus tuntaskan ini dengan penuh semangat dan tanggungjawab, karena masyarakat tentu akan bertanya bagaimana nasibnya setelah ini,” sampainya.
Disebutkan wabup, Huntara ini adalah langkah awal kita, dan selanjutnya, warga akan data lagi untuk menepati Huntap.
“Disamping itu, perlu juga disampaikan kepada masyarakat bahwa bantuan awal seperti peralatan masak, tempat tidur dan lain sebagainya akan diberikan setelah Huntara selesai dibangun. Namun, yang paling penting selama tinggal di Huntara listrik dan air akan ditanggung oleh pemerintah,” pungkasnya. ssc/nc

