JAKARTA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan arahan kepada para tenaga kependidikan Sekolah Rakyat se-Indonesia melalui Zoom Meeting dari Kantor Pusat Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).
Dalam arahannya, Gus Ipul menegaskan pentingnya mencegah apa yang ia sebut sebagai “tiga dosa besar pendidikan”.
“Tiga hal yang tidak boleh ada di dunia pendidikan adalah perundungan atau bullying, kekerasan fisik maupun seksual, serta intoleransi. Jika ada tanda-tanda, segera tindaklanjuti, jangan dianggap enteng,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan tenaga pendidik agar bekerja dengan hati, sabar, dan penuh empati, mengingat Sekolah Rakyat masih dalam tahap rintisan sehingga banyak tantangan.
“Masalah-masalah mari kita selesaikan dengan kolaborasi, disiplin, dan musyawarah,” ujarnya.
Dalam sesi dialog, sejumlah tenaga kependidikan menyampaikan kendala, termasuk keterbatasan jumlah wali asuh. Menanggapi hal itu, Gus Ipul memastikan pemerintah akan memenuhi kebutuhan SDM dan sarana prasarana secara bertahap.
“Jangan khawatir, hak-hak bapak ibu, termasuk gaji dan tunjangan, pasti diterima sesuai ketentuan,” tambahnya.
Ia menutup arahan dengan pesan bahwa wali asrama dan wali asuh bukan sekadar pengawas, melainkan pengganti figur keluarga di sekolah. “Sekolah Rakyat harus menjadi rumah kedua bagi siswa, tempat mereka merasa dicintai dan diperhatikan,” kata Gus Ipul. (*)
