TANAH DATAR – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Tanah Datar selama beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap dan banjir bandang yang menghanyutkan rumah warga. Dampak terparah dirasakan di Nagari Padang Laweh Malalo dan Guguak Malalo yang kini terisolir, sehingga proses evakuasi terpaksa dilakukan melalui Danau Singkarak.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM bersama rombongan meninjau langsung kondisi pasca banjir dan proses evakuasi, Kamis (27/11/2025) di kawasan Tanjung Mutiara, Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan. Turut mendampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ten Feri, Ketua PMI Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Direktur PDAM Muhammad Nazwir, Camat Batipuh Selatan, serta Wali Nagari Batu Taba.
Menggunakan boat, Bupati Eka Putra dan Ketua PMI menyusuri Danau Singkarak untuk menemui warga yang terisolir di Nagari Padang Laweh Malalo. Mereka juga ikut serta dalam proses evakuasi sembari meninjau kondisi infrastruktur dan permukiman yang terdampak.
Bupati mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada mengingat intensitas hujan masih tinggi. Ia juga meminta warga di wilayah rawan untuk bersedia diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Tempat pengungsian sudah disediakan di Nagari Batu Taba. Proses evakuasi terus dilakukan melalui jalur air menggunakan boat,” ujarnya.
Menurut laporan Camat Batipuh Selatan, jumlah pengungsi yang tiba di Jorong Tanjung Mutiara pada hari sebelumnya mencapai 125 jiwa. Sebanyak 60 orang dijemput keluarga, sementara 65 jiwa mengungsi di Masjid Taqwa, rumah relawan, dan TPA.
Pendataan masih berlangsung sebab jumlah pengungsi bertambah seiring kondisi cuaca yang belum stabil.
Kerusakan Berat di Tiga Nagari
Data tentatif sementara menunjukkan kerusakan yang cukup parah:
1. Nagari Padang Laweh Malalo
- Rumah rusak berat: 10 unit
- Jembatan rusak berat: 1 unit
- Rumah ibadah rusak berat: 1 unit
- Jumlah pengungsi: 1.043 jiwa
2. Nagari Sumpur
- Rumah hanyut: 11 unit
- Rumah rusak berat: 9 unit
- Rumah rusak sedang: 10 unit
- Rumah rusak ringan: 5 unit
- Jembatan rusak berat: 1 unit
- Sekolah: 1 unit
- Rumah ibadah: 1 unit
- Irigasi: 1 unit
- Hand tractor: 4 unit
- Pengungsi: 331 jiwa
3. Nagari Guguak Malalo
- Rumah rusak berat: 9 unit
- Rumah rusak sedang: 6 unit
- Jembatan putus total: 3 unit
- Jembatan rusak berat: 1 unit
- Sekolah: 1 unit
- Rumah ibadah: 2 unit
- Irigasi rusak: 8 unit
- Pengungsi: 1.300 jiwa
Usai meninjau lokasi, Bupati Eka Putra bersama Wakil Bupati Ahmad Fadly, Sekda Abdurrahman Hadi, serta jajaran OPD langsung menggelar rapat evaluasi untuk mempercepat penanganan darurat.
Bupati menegaskan semua unsur harus menjalankan tugas sesuai peran masing-masing. Ia juga memastikan kebutuhan pengungsi menjadi prioritas, meliputi logistik, obat-obatan, selimut, layanan kesehatan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, data kerusakan dan jumlah pengungsi masih bersifat tentatif. Pemerintah daerah terus melakukan pendataan lanjutan terhadap rumah warga, fasilitas umum, serta lahan pertanian yang hancur akibat galodo. (*)

