PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mengimbau generasi muda agar siap menjadi penguat zaman dan motor perubahan di era digital. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumbar, Medi Iswandi, saat memberikan sambutan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Taman Siswa (UNITAS) Padang, Sabtu (11/10/2025).
Dalam sambutannya, Medi menegaskan bahwa hari pertama kuliah bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan awal perjalanan besar mencari jati diri dan menentukan arah masa depan.
“Hari ini bukan sekadar hari pertama kalian kuliah. Ini adalah awal dari perjalanan besar dalam hidup kalian, perjalanan menemukan jati diri, menaklukkan batas, dan membuktikan bahwa Gen Z Sumbar siap jadi penguat zaman,” tegas Medi di hadapan ratusan mahasiswa baru UNITAS Padang.
Kuliah Bukan Sekadar Mengejar Nilai, Tapi Membentuk Karakter
Medi mengisahkan pengalamannya saat kuliah di tahun 1993, di mana mengenakan jaket almamater menjadi simbol kebanggaan dan tanggung jawab. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadikan masa kuliah sebagai ruang membangun karakter dan kepribadian, bukan hanya mengejar nilai akademik semata.
“IPK tinggi tidak akan berarti jika karakter kita buruk. Yang menentukan di dunia kerja bukan asal kampus, tetapi karakter — kejujuran, integritas, etos kerja, dan rasa kemanusiaan,” ujarnya.
Medi menekankan bahwa karakter unggul dan kemampuan adaptif menjadi modal utama untuk bersaing di era global yang penuh tantangan dan perubahan cepat.
Lima Pilar Pembangunan Sumbar: SDM Unggul dan Ekonomi Digital
Dalam kesempatan itu, Medi juga menjelaskan arah pembangunan Sumatera Barat dalam lima tahun ke depan yang berpijak pada lima pilar utama pembangunan daerah, yakni:
- Peningkatan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing.
- Pengembangan ekonomi berbasis nagari dan digitalisasi.
- Pelestarian lingkungan dan percepatan ekonomi hijau.
- Peningkatan inovasi dan wirausaha generasi muda.
- Pemerintahan yang bersih, inklusif, dan berpihak pada rakyat.
Ia menegaskan, semua program tersebut akan berhasil bila didukung oleh generasi muda yang kreatif, adaptif, dan berintegritas.
Digitalisasi Nagari: Mengajak Anak Muda Pulang Membangun Desa
Lebih lanjut, Medi menyoroti pentingnya Digitalisasi Nagari sebagai strategi mengurangi urbanisasi dan meningkatkan produktivitas daerah. Menurutnya, banyak lulusan perguruan tinggi yang enggan kembali ke kampung halaman, sehingga menyebabkan tingginya angka pengangguran di perkotaan.
“Yang keren sekarang itu bukan tinggal di kota, tapi punya penghasilan kota dengan kehidupan desa yang tenang dan berkualitas,” ujarnya disambut tepuk tangan mahasiswa.
Ia mengajak generasi muda Sumatera Barat untuk membangun daerah dengan kreativitas digital, kewirausahaan, dan inovasi lokal agar nagari tetap maju tanpa kehilangan identitas budaya Minangkabau.
Pesan untuk Mahasiswa UNITAS Padang: Cerdas, Bermoral, dan Tulus Mengabdi
Menutup sambutannya, Medi menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa baru UNITAS Padang agar menjadi generasi yang berkarakter dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Bermimpilah setinggi langit, tapi tetap berpijak di bumi Minangkabau. Jadilah generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara moral, dan tulus dalam pengabdian,” pungkasnya.
Kegiatan PKKMB UNITAS Padang tahun ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika kampus, serta Plt. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfotik Provinsi Sumbar. Kehadiran unsur pemerintah daerah menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya kampus dalam mencetak generasi muda tangguh di era digital.
PKKMB UNITAS Padang Jadi Momentum Generasi Muda Menyongsong Masa Depan
Kegiatan PKKMB UNITAS Padang 2025 menjadi momentum awal bagi ratusan mahasiswa baru untuk mengenal dunia kampus sekaligus menyadari peran strategis mereka dalam pembangunan daerah dan nasional.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat, diharapkan generasi muda Sumatera Barat mampu menjadi penguat zaman — generasi yang cerdas, berbudaya, dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)