TANAH DATAR – Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM, menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam mendukung penuh kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Padang–Pekanbaru.
Hal ini disampaikan Bupati Eka Putra saat menjadi narasumber dalam program “Sumbar Bicara” di Padang TV, yang dipandu oleh Nashrian Bahzein, Jumat (7/11/2025) malam.
Program tersebut membahas perkembangan pembangunan Tol Padang–Pekanbaru yang kini telah rampung pada sesi pertama sepanjang 36 kilometer, dan baru diresmikan penggunaannya pada masa Lebaran lalu. Publik kini menanti kelanjutan proyek besar ini untuk sesi berikutnya yang akan menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau secara penuh.
Dalam wawancara tersebut, Bupati Eka Putra menjelaskan bahwa sejak tahun 2024 dirinya telah menyatakan kesiapan Tanah Datar untuk menjadi alternatif trase Tol Padang–Pekanbaru, apabila dialihkan dari jalur sebelumnya.
“Waktu itu saya dipanggil Wakil Gubernur Sumbar, Pak Audy Joinaldy, untuk membahas kemungkinan trase tol dialihkan ke Tanah Datar. Saya langsung menyatakan siap, dan kami segera menyusun konsep untuk disampaikan ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Meski dalam perkembangan terakhir disebutkan rute tol kemungkinan kembali ke jalur lama menuju Bukittinggi, Eka Putra menegaskan bahwa Tanah Datar tetap siap mendukung di mana pun trase akhirnya ditetapkan.
“Intinya, kami mendukung kelanjutan proyek ini. Mau ke Bukittinggi atau ke Tanah Datar, kami tetap siap mendukung agar pembangunan berjalan lancar,” tegasnya.
Bupati Eka Putra juga mengungkapkan bahwa jika trase tol benar-benar dialihkan melewati Tanah Datar, dukungan penuh dari tokoh adat (niniak mamak) dan masyarakat setempat sudah didapatkan.
“Kami sudah melakukan sosialisasi mulai dari Tambangan di Kecamatan X Koto hingga Kecamatan Sungai Tarab dan Tanjung Baru yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lima Puluh Kota. Begitu pemerintah menetapkan trase dan memulai pembangunan, kami siap bergerak,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Tanah Datar memiliki sejumlah keunggulan teknis dan sosial dibanding daerah lain. Selain kontur tanah yang lebih stabil dan banyak lahan perkebunan, dukungan dari masyarakat juga sangat tinggi.
“Masyarakat kami senang jika daerahnya dilewati tol. Para perantau dan tokoh adat juga sudah menyatakan dukungan. Kami yakin dengan adanya tol, pertumbuhan ekonomi dan kunjungan wisata akan meningkat, terutama dari arah Riau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Eka Putra menyebut bahwa Pemkab Tanah Datar telah menyiapkan segala aspek administratif dan tata ruang sejak tahun lalu.
“Kami sudah buktikan kesiapan itu. RTRW kami sudah disahkan menjadi perda sejak tahun lalu. Jadi kalau pusat memutuskan trase ke Tanah Datar, kami langsung siap jalan,” katanya.
Eka Putra juga menjelaskan bahwa koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur terus dilakukan, berdasarkan hasil rapat sebelumnya yang membahas kemungkinan pemindahan trase ke wilayah Tanah Datar karena kendala teknis di daerah Agam.
Meski masih menunggu keputusan resmi pemerintah pusat dan provinsi terkait trase akhir tol, Bupati Eka Putra menegaskan sikap terbuka dan komitmen untuk mendukung penuh pembangunan strategis tersebut.
“Insyaallah, apa pun keputusan dari pemerintah provinsi dan pusat—baik melewati Tanah Datar ataupun tidak kami tetap mendukung, asalkan tol ini dibangun di Sumatera Barat,” pungkasnya. (*)

