Pohon Aren Bakal Menjadi Sumber Energi Terbarukan Nasional

Pohon Aren Bakal Menjadi Sumber Energi Terbarukan Nasional (Clicksuara.com/istimewa)

Jakarta – Pohon aren kian mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang potensial di Indonesia.

Kepala BP2SDM, Drh. Indra Exploitasia, M.Si, menegaskan bahwa aren memiliki peran strategis dalam mendukung program prioritas nasional Asta Cita kedua, khususnya kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, dan air.

“Aren akan menjadi komoditas potensial untuk mendukung kemandirian pangan serta penghasil biodiesel atau sumber energi berkelanjutan,” ujar Indra mengutip kehutanan.go.id Kamis, (4/9/2025).

Data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan (SIMLUH) mencatat, hingga Agustus 2025 terdapat 335 Kelompok Tani Hutan yang mengelola komoditas aren dengan nilai transaksi mencapai Rp28,27 miliar. Angka ini menunjukkan potensi ekonomi aren yang terus tumbuh di tingkat masyarakat.

Zoominar ini menghadirkan dua narasumber utama. Dr. Willie Smits, Penasihat Utama Menteri Kehutanan, menekankan pemanfaatan aplikasi digital dalam identifikasi pohon induk aren unggul untuk meningkatkan produktivitas.

Sementara itu, Andree Harahap, VP Business Development Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), menjelaskan potensi besar pengembangan bioetanol dari aren sebagai sumber energi terbarukan.

Menurut Andree, produktivitas aren bisa mencapai 24 kiloliter bioetanol per hektare per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan jagung atau singkong. Pertamina pun telah mengimplementasikan bioetanol sebagai campuran bahan bakar melalui produk Pertamax Green 95 dengan kadar 5 persen bioetanol, yang kini tersedia di 116 SPBU dengan kapasitas produksi sekitar 30 ribu kiloliter per tahun.

Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta hektare lahan aren yang berpotensi menghasilkan 28,8 juta kiloliter bioetanol per tahun. Potensi ini dinilai strategis karena aren tidak bersaing dengan komoditas pangan dan dapat dibudidayakan di lahan masyarakat lokal.

Kementerian Kehutanan mencatat terdapat 10.212 Penyuluh Kehutanan yang menjadi garda terdepan mendampingi masyarakat, terdiri dari 3.300 Penyuluh Aparatur Sipil Negara, 6.029 Penyuluh Swadaya Masyarakat, dan 883 Penyuluh Swasta.

Melalui peningkatan kapasitas penyuluh, pemerintah menargetkan terwujudnya Forestry Human Excellence sumber daya manusia kehutanan yang unggul, inovatif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.

Zoominar ini menjadi bagian dari strategi BP2SDM memperkuat sistem penyuluhan kehutanan, agar pengelolaan aren tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *