PAYAKUMBUH – Dua bulan pasca kebakaran besar yang melanda pusat pertokoan Blok Barat Pasar Payakumbuh pada 26 Agustus 2025 lalu, Pemerintah Kota Payakumbuh bergerak semakin cepat melakukan pemulihan.
Untuk memastikan penataan kembali kawasan tersebut berjalan terarah, Pemko resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pemulihan dan Pembangunan Blok Barat Pasca Kebakaran.
Satgas diketuai oleh Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh, Muslim, yang ditugaskan mengawal pembangunan relokasi pedagang sekaligus mempersiapkan tahapan pembangunan kembali pusat pertokoan.
“Pembangunan dua blok kios relokasi sudah hampir selesai. Setelah itu, kami melanjutkan pembangunan 135 kios termasuk di kawasan belakang Pos Kota atau eks Terminal Sago Payakumbuh,” ujar Muslim usai rapat pembentukan Satgas, Senin (20/10/2025).
Muslim menegaskan, area relokasi sementara ini akan menjadi lokasi berjualan para pedagang yang terdampak, sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan sambil menunggu pembangunan kawasan utama.
Dalam kesempatan yang sama, Muslim juga menyampaikan hasil resmi penyelidikan aparat. Berdasarkan Labfor Polda Riau, Inafis Polda Sumbar, dan Polres Payakumbuh, penyebab kebakaran bukan sabotase melainkan berasal dari open flame atau nyala api terbuka.
“Dari hasil penyelidikan yang kami terima, kebakaran dipicu oleh adanya nyala api terbuka. Jadi isu bahwa pasar ini sengaja dibakar tidak benar,” tegasnya.
Muslim menjelaskan, istilah open flame bisa merujuk pada nyala kompor, puntung rokok, atau percikan las yang mengenai material mudah terbakar.
Risiko ini, katanya, kerap ditemukan di pasar tradisional akibat aktivitas memasak atau perbaikan kios.
Satgas bersama kepolisian tetap mendalami detail kronologi dan meminta keterangan tambahan dari beberapa saksi untuk melengkapi laporan akhir.
Pemerintah menargetkan seluruh tahapan pembangunan berjalan tepat waktu, agar geliat perdagangan kembali pulih sepenuhnya.
Selain pembangunan relokasi dan pertokoan baru, pemerintah juga akan memperkuat instalasi listrik, sistem pengamanan lingkungan, dan prosedur pencegahan kebakaran.
“Kita belajar dari peristiwa ini. Ke depan, penggunaan sumber api terbuka di kawasan kios akan dilarang, dan seluruh bangunan akan dilengkapi sistem keamanan yang lebih baik,” pungkas Muslim.

