TANAH DATAR – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tanah Datar menggelar Sosialisasi Bahaya Penyakit Masyarakat, khususnya Narkoba dan LGBT, pada Minggu (16/11/2025). Kegiatan berlangsung di Aula DWP Tanah Datar dan diikuti anggota DWP serta pelajar dari berbagai sekolah.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat edukasi pencegahan penyimpangan sosial di kalangan remaja.
Kepala Dinas Sosial dan PPPA Tanah Datar, Hendra Setyawan, menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah bersama DWP dalam melindungi generasi muda dari ancaman penyakit masyarakat.
“Pemerintah daerah terus mendorong upaya pencegahan melalui edukasi, pendampingan, dan penguatan karakter remaja. Namun keberhasilan ini tidak akan maksimal tanpa dukungan keluarga. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar generasi muda tumbuh sehat, beretika, dan memiliki arah masa depan yang jelas,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga menjadi kunci untuk mencegah penyimpangan sosial di masyarakat.
Ketua DWP Tanah Datar, Ny. Ani Abdurrahman Hadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 DWP, sekaligus bagian dari program prioritas organisasi dalam membentuk generasi yang berkarakter dan beretika.
“Kegiatan ini menjadi program kami untuk menciptakan generasi penerus yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,” katanya.
Ia berharap para peserta yang hadir dapat menjadi penyambung informasi bagi teman-temannya tentang pentingnya menjauhi narkoba dan penyakit sosial lainnya.
Sosialisasi menghadirkan dua narasumber:
- Mukhlis, Kepala Kesbangpol Tanah Datar
- dr. Indika Fauzana, pemateri bidang kesehatan remaja
Dalam paparannya, narasumber menyampaikan materi terkait:
- Dampak buruk penyalahgunaan narkoba
- Pola pergaulan remaja modern
- Tanda-tanda perubahan perilaku yang perlu diwaspadai
- Pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak
Para peserta juga diajak berdiskusi untuk meningkatkan pemahaman mengenai pencegahan penyakit masyarakat serta cara melindungi diri dari pengaruh negatif lingkungan. (*)
