Miris, Irigasi di Barulak Lima Tahun Putus Tanpa Ada Perhatian Dari Pemda

Kondisi irigasi di Jorong Kapuk Koto Panajng, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru memprihatinkan, (Clicksuara.com)

TANAH DATAR – Irigasi Guguak Gajah di Jorong Kapuk Koto Panjang Ponco, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru yang rusak akibat dihantam arus sungai lima tahun lalu hingga kini belum mendapat perhatian dari pemerintah.

Alhasil, kondisi irigasi tersebut kini sangat memprihatinkan, ditumbuhi rumput liar, dan beberapa tembok nya sudah mulai runtuh dan hancur akibat dibiarkan terlalu lama.

Bahkan ada di beberapa titik, irigasi tersebut sudah tidak tampak lagi akibat sudah rata dengan tanah akibat tumpukan sampah dan material lainnya.

Menurut keterangan salah seorang petani, Diman, pihaknya telah menyampaikan kondisi tersebut dan sudah diketahui oleh perangkat Jorong dan Nagari namun tidak juga diperbaiki.

“Entah anggaran itu memang tidak ada atau memang perhatian dari pemerintah nagari atau kabupaten tidak ada. Soalnya irigasi ini rusaknya sudah lama sekali, lebih lima tahun,” kata Diman kepada Cliksuara Minggu, (27/9).

Dia mengaku, jika tidak segera diperbaiki, irigasi ini berpotensi hilang sepenuhnya, dan sawah yang selama ini dialiri air tersebut terancam beralih fungsi.

“Selama ini kami hanya mengharapkan sisa air dari limpahan sawah orang, itu pun kalau berlebih. Kalau musim kemarau seperti ini kami gagal panen. Saat ini banyak sawah kami yang gagal panen, ada juga yang tidak memilih untuk bertanam,” kata dia lirih.

Sementara petani lainnya, si Ed mengaku kecewa karena hingga saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah nagari dan daerah. Dana desa yang seharusnya bisa dialokasikan untuk perbaikan irigasi pun tak kunjung digunakan.

Kekecewaan juga tujukannya kepada wakil rakyat dari daerah itu yang tidak pernah absen di DPRD Tanah Datar sejak 20 tahun terakhir untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

“Kami berharap kepada Pemda Tanah Datar atau Bapak Bupati Eka Putra tolong diperbaiki pak. Irigasi ini rusak sudah lama, sudah lebih lima tahun, ini menyangkut hidup kami sebagai petani, dan sektor pertanian adalah salah satu fokus Pemda Tanah Datar dan juga pemerintah pusat,” ujar nya.

Di berharap, pemerintah daerah segera turun tangan sebelum kondisi semakin buruk. Mereka juga meminta transparansi terkait anggaran desa yang selama ini tidak digunakan untuk kepentingan perbaikan irigasi.

“Jika terus dibiarkan, bukan hanya sawah yang terancam, tetapi juga mata pencaharian warga yang bergantung pada sektor pertanian otomatis akan berkurang,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *