MAKASSAR – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar, menyelenggarakan pelatihan kerja inklusif bagi 22 penyandang disabilitas. Kegiatan berlangsung pada 2–11 Oktober 2025 di SMA Plus Budi Utomo Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelatihan ini juga melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Kota Makassar sebagai mitra strategis. Fokus pelatihan terbagi pada dua kejuruan, yakni Administrasi Perkantoran dan Desain Grafis, dan dilaksanakan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Budi Utomo, Kota Makassar.
Direktur Jenderal Bina Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Agung Nur Rohmad, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Pelatihan Vokasi Nasional 2025.
“Tujuan dilaksanakannya pelatihan khusus untuk penyandang disabilitas adalah untuk menyiapkan tenaga kerja disabilitas dengan keterampilan yang relevan di dunia industri,” ujar Agung Nur Rohmad dalam Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Minggu (5/10/2025).
Agung menambahkan bahwa program pelatihan vokasi ini ditujukan untuk seluruh Unit Layanan Disabilitas (ULD) Disnaker di Indonesia, dan ULD Makassar menjadi pelaksana pertama dalam skema nasional tersebut.
Pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tentang Kolaborasi Pelatihan Vokasi antara Kemnaker, Pemerintah Kota Makassar, dan Baznas, yang telah ditandatangani pada 25 Juli 2025 di BBPVP Makassar.
Sementara itu, Kepala BBPVP Makassar, La Ode Haji Polondu, menyampaikan harapan agar kolaborasi lintas lembaga ini terus berlanjut.
“Kami berharap kerja sama antara LPK Budi Utomo, BBPVP Makassar, dan Disnaker Kota Makassar tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus berlanjut untuk memperluas kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.
La Ode juga menambahkan bahwa setelah pelatihan selesai, pihaknya bersama Pemerintah Kota Makassar dan LPK Budi Utomo akan mengantarkan langsung para lulusan pelatihan ke sejumlah perusahaan di Kota Makassar yang siap menerima tenaga kerja disabilitas.
Program pelatihan kerja inklusif ini menjadi wujud nyata komitmen Kemnaker dalam mewujudkan dunia kerja yang setara, inklusif, dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. (*)

