Tanah Datar – Kementerian Agama Kabupaten Tanah Datar menggelar istighosah, dzikir, dan doa bersama sebagai bentuk empati terhadap kondisi bangsa sekaligus ikhtiar spiritual menjaga persatuan Indonesia.
Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Tanah Datar itu diikuti ratusan peserta dari ASN Kankemenag, kepala madrasah, penghulu, serta penyuluh KUA kecamatan di Tanah Datar.
Dzikir dan salawat dipimpin Ustadz Asep Herma Ismail, sementara jajaran pimpinan daerah turut hadir, antara lain Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, Kakankemenag H. Amril, Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Delmus Puneri Salim, Kapolres Tanah Datar AKBP Nur Ichsan Dwi Septiyanto, Ketua MUI, tokoh ormas Islam, serta pimpinan bank rekanan.
Dalam sambutannya, Kakankemenag H. Amril menegaskan pentingnya doa sebagai benteng menghadapi tantangan bangsa.
“Di tengah dinamika sosial, politik, dan ujian persatuan, kita perlu memohon kepada Allah SWT agar dijaga dari fitnah, bencana, dan perpecahan,” ujarnya.
Ia juga mengajak jamaah untuk memperkuat toleransi dan moderasi beragama sebagai sumber kedamaian di tengah masyarakat.
Wakil Bupati Ahmad Fadly mengapresiasi kegiatan ini sebagai wujud kepedulian bersama. Ia mengajak masyarakat menjaga suasana damai dan sejuk serta menjadikan doa sebagai penguat persatuan.
“Menyampaikan aspirasi itu baik, tetapi kita semua menyayangkan jika berujung pada anarkisme dan musibah,” katanya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan untuk keselamatan bangsa. Gema doa dari Tanah Datar ini membawa pesan damai dan optimisme bahwa Indonesia akan tetap terjaga sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur selama persatuan dan doa terus dijaga. (*)
