Kemdiktisaintek Teken Kontrak Program Riset dan Pengabdian Perguruan Tinggi

Sumber Foto : Humas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi/Clicksuara.com

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) melaksanakan penandatanganan kontrak sejumlah program strategis di bidang riset dan pengabdian kepada masyarakat, Rabu (10/9).

Program tersebut meliputi Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB), Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM, Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah dan Kewirausahaan, serta Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Batch III.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memaksimalkan kualitas riset di Indonesia meski dukungan anggaran masih terbatas.

“Ditjen Risbang telah melakukan formulasi agar riset berkualitas tetap dapat dimaksimalkan meski dengan dukungan dana yang terbatas. Saya berharap capaian yang ada dapat terus dirawat, karena saya yakin banyak penelitian unggul yang bisa kita dorong menuju hilirisasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kontribusi perguruan tinggi dalam menghadirkan solusi nyata atas persoalan bangsa, salah satunya terkait pengelolaan sampah.

“Jika hasil riset ini diterapkan di seluruh kampus, manfaatnya akan dirasakan bukan hanya oleh perguruan tinggi, tetapi juga masyarakat sekitar,” kata Brian.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, dalam laporannya menjelaskan alokasi dana sebesar Rp123,9 miliar untuk mendukung berbagai program. Rinciannya, Rp45,4 miliar untuk 82 proposal RIKUB, Rp30,1 miliar untuk 263 proposal Program Mahasiswa Berdampak, Rp13,7 miliar untuk 101 proposal skema pemberdayaan berbasis wilayah dan kewirausahaan, serta Rp34,7 miliar untuk 948 proposal pemberdayaan berbasis masyarakat Batch III.

“Melalui program-program ini, kami berharap riset dan inovasi dapat berkembang secara nyata dan langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Fauzan.

Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Risbang, I Ketut Adnyana, menyampaikan apresiasi kepada para penerima bantuan operasional. Ia menegaskan bahwa Kemdiktisaintek siap memberikan pendampingan teknis demi kelancaran pelaksanaan program.

“Kami memiliki dua harapan: dampak yang nyata bagi masyarakat dan terjalinnya kolaborasi yang sehat, bukan kompetisi,” tegasnya.

Melalui berbagai skema tersebut, Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem riset, inovasi, dan pengabdian yang berkelanjutan, dengan mendorong sinergi antara perguruan tinggi, mahasiswa, industri, dan masyarakat agar hasil riset benar-benar memberi manfaat nyata bagi pembangunan bangsa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *