BOGOR – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan RI Muhammad Qodari menyaksikan langsung proses serah terima rumah subsidi gratis bagi keluarga almarhum Affan, driver online yang gugur saat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
Menteri Ara menegaskan bahwa pemberian bantuan hunian ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Ini merupakan perintah Presiden Prabowo untuk bertindak cepat memberikan bantuan hunian layak bagi keluarga almarhum. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, mulai dari Pak Mendagri, Bank BTN, Tapera, hingga pengembang,” ujar Ara.
Ara juga menyampaikan pesan khusus Presiden kepada keluarga almarhum. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan salam hormat kepada orang tua serta keluarga Affan.
“Dari ibunda almarhum, saya mendengar bahwa Affan sedang menabung untuk membelikan rumah bagi ibunya. Hari ini, salam hormat dari Presiden untuk bapak, ibu, kakak, dan adik keluarga almarhum,” tambahnya.
Sebelum serah terima, Menteri Ara berbincang dengan keluarga untuk memastikan rumah yang diberikan sesuai kebutuhan. Hunian yang diserahkan adalah rumah tipe 30/60, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga, dan dapur.
Ibunda almarhum, Erlina, menyatakan kepuasannya setelah meninjau rumah yang berlokasi di Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor.
“Saya sudah cocok. Tadi sudah lihat bersama keluarga, lingkungannya bagus dan tidak terlalu jauh dari Jakarta,” ujarnya.
Mendagri Tito Karnavian menambahkan bahwa bantuan rumah subsidi ini tidak hanya bentuk perhatian negara, tetapi juga sebagai wujud melanjutkan cita-cita almarhum.
“Presiden menugaskan Menteri Perumahan untuk menyiapkan rumah, karena cita-cita almarhum adalah menyediakan rumah bagi orang tuanya. Memang ini tidak bisa menggantikan kepergian almarhum, tapi semoga dapat meringankan duka dan membantu mewujudkan cita-cita itu,” jelas Tito.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menegaskan bahwa pemerintah akan terus hadir bagi masyarakat, khususnya bagi keluarga yang kehilangan tulang punggungnya.
“Bantuan ini bukan sekadar rumah, tetapi simbol bahwa negara hadir dan peduli. Presiden ingin memastikan bahwa keluarga almarhum tetap mendapat dukungan, dan cita-cita Affan untuk membahagiakan orang tuanya tetap terwujud,” kata Qodari. (*)