PADANG PARIAMAN – Bupati Padang Pariaman, Dr. H. John Kenedy Azis, SH, didampingi Ketua TP-PKK Ny. Hj. Nita Azis, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya almarhumah Ibu Rosdiana pada Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.35 WIB lalu.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyebut almarhumah sebagai sosok ibu yang penuh kasih, bahkan layak disebut patriot karena rela berkorban demi melindungi cucunya.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kita semua kehilangan seorang ibu, seorang saudara, dan seorang panutan yang begitu baik. Beliau adalah sosok yang ikhlas, pejuang keluarga, dan InsyaAllah berpulang dalam keadaan husnul khatimah,” ujar Bupati John Kenedy Azis.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mengikhlaskan kepergian almarhumah serta mendoakan agar Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
“Mari kita lepas beliau dengan ikhlas. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan kesalahannya, melapangkan kuburnya, menjauhkan dari azab kubur, dan menempatkannya di dalam surga-Nya. Kehilangan ini tentu menjadi pengingat bagi kita semua, karena setiap insan juga akan menempuh jalan yang sama,” tambahnya.
Bupati menegaskan, banyaknya masyarakat yang hadir pada prosesi pelepasan menjadi bukti bahwa almarhumah adalah pribadi yang baik, dicintai, dan meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang.
Ketua TP-PKK Ikut Sampaikan Belasungkawa
Ketua TP-PKK Padang Pariaman, Ny. Hj. Nita Azis, juga menyampaikan doa dan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Kami bersama seluruh jajaran TP-PKK Padang Pariaman turut berduka cita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT,” ucapnya.
Perjuangan Seorang Nenek Melindungi Cucunya
Almarhumah Ibu Rosdiana wafat pada usia sekitar 60 tahun setelah dirawat intensif di RS Yos Sudarso Padang sejak 12 September 2025. Beliau mengalami luka serius akibat dianiaya ketika berusaha melindungi cucunya dari dugaan pelecehan.
Keberaniannya menegur pelaku justru berujung tragis hingga ia koma selama beberapa minggu sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Kepergian almarhumah meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi teladan tentang kasih sayang dan keberanian seorang nenek yang berjuang demi melindungi cucunya. (*)