Indeks

BKOW Sumbar: Perempuan Adalah Kunci Mewujudkan Generasi Emas 2045 Berbudaya

Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumbar menyerukan pentingnya peran aktif perempuan dalam menanamkan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda. (Sumber Foto : Humas Pemko Padang/Clicksuara.com)

PADANG – Peran kaum ibu dan organisasi perempuan di Sumatera Barat kembali ditegaskan sebagai kunci dalam membentuk masa depan bangsa yang berkarakter dan berbudaya. Melalui seminar yang digelar di Hotel Pangeran Beach Padang, Jumat (10/10/2025), Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Sumatera Barat menyerukan pentingnya keterlibatan aktif perempuan dalam menanamkan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda.

Kegiatan ini digelar dalam rangka peringatan HUT ke-57 BKOW Sumbar dengan mengangkat tema,
“Peran Serta Organisasi Perempuan dalam Mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang Berbudaya.”
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Sumbar, dr. Herlin Sridiani.

Dalam sambutannya, dr. Herlin Sridiani menegaskan bahwa pembangunan Generasi Emas Indonesia 2045 harus berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya Minangkabau, yang berpijak pada filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).”

“Generasi Emas yang kita cita-citakan bukan sekadar generasi cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya budi pekerti dan mengenal akar budayanya. Di sinilah peran organisasi perempuan, seperti BKOW dan seluruh anggotanya, menjadi sangat strategis,” ujar dr. Herlin.

Ia menambahkan, perempuan Minangkabau memiliki posisi penting dalam kehidupan sosial dan budaya. Sosok ibu dalam adat Minang dikenal sebagai “Limpapeh Rumah Nan Gadang”, yakni tiang utama rumah tangga yang berperan besar dalam membentuk karakter anak-anak dan kemenakan.

“Perempuan Minang memiliki kekuatan emosional dan moral untuk menjadi mentor utama dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi penerus,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko, menegaskan bahwa posisi perempuan dalam budaya Minangkabau sangat kokoh dan strategis. Hal itu karena sistem kekerabatan di Minangkabau menganut garis keturunan Matrilineal, di mana nasab seseorang mengikuti garis ibu.

“Perempuan adalah poros adat, budaya, dan tradisi. Sosok ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, menjaga estafet nilai budaya dari generasi ke generasi adalah tanggung jawab utama perempuan Minangkabau,” jelas Dianita.

Ia juga menyoroti tantangan era digital yang dapat menggerus nilai-nilai budaya lokal jika tidak diimbangi dengan edukasi karakter yang kuat.

“Tantangan zaman semakin kompleks. Namun, perempuan Minang adalah pejuang budaya yang mampu menciptakan generasi cerdas, berkarakter, dan berbudaya tinggi. Dengan kasih sayang dan kearifan lokal, kita bisa menjaga warisan leluhur agar tetap hidup di tengah modernisasi,” ujarnya.

Seminar ini turut menghadirkan tokoh adat dan perempuan terkemuka di Sumbar sebagai narasumber.
Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Prof. Dr. Fauzi Bahar, Dt. Nan Sati, menyampaikan materi tentang strategi internalisasi nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda di era digital.

Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof. Dr. Ir. Puti Reno Raudhah Thaib, membahas peran organisasi perempuan dalam menjaga dan mentransfer nilai budaya Minangkabau di tengah arus globalisasi.

Kedua narasumber menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya lokal yang dikolaborasikan dengan sistem pendidikan formal, agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya.

Dari hasil diskusi dan seminar, BKOW Sumbar bersama peserta berkomitmen untuk memperkuat peran perempuan sebagai benteng pertama dalam menghadapi modernisasi global.
Perempuan Minangkabau diharapkan mampu memastikan Generasi Emas 2045 tumbuh menjadi generasi yang maju secara intelektual, tangguh secara moral, dan kokoh dalam identitas budaya Minang. (*)

Exit mobile version