AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui penerapan program Sawah Pokok Murah (SPM). Kali ini, kegiatan panen SPM dilaksanakan di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Baso, yang dirangkaikan dengan panen serentak bawang merah di lahan Kelompok Tani Mega Ultra, Kamis (9/10).
Acara yang dipusatkan di Posko Kelompok Tani Bungo Katelo, Jorong Batu Taba ini dihadiri oleh Bupati Agam yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang SDM, Taslim, S.Pd, M.Pd, bersama Camat Baso Imran Pangaduan, S.Sos, Wali Nagari Koto Tinggi Geginda, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam yang diwakili Kabid Tanaman Pangan, Imrefli, SP.
Apresiasi Pemkab Agam untuk Petani dan Kelompok Tani
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Taslim menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kelompok tani yang telah berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program SPM di Nagari Koto Tinggi.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Agam, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh kelompok tani atas kerja keras dan dedikasinya. Program SPM ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Taslim menambahkan, hasil panen di Koto Tinggi membuktikan efektivitas penerapan sistem tanam efisien yang menjadi dasar program SPM.
“Hasil ubinan mencapai 7,28 ton per hektar, lebih tinggi dibanding rata-rata sawah konvensional yang berada di kisaran 6,4 ton per hektar. Ini prestasi luar biasa yang perlu terus dikembangkan,” tambahnya.
Tren Positif di Kecamatan Baso
Sementara itu, Camat Baso Imran Pangaduan menyampaikan bahwa panen kali ini merupakan panen SPM kelima di wilayahnya dan seluruhnya menunjukkan tren peningkatan hasil produksi.
“Kecamatan Baso telah melaksanakan panen SPM di lima nagari, yakni Padang Tarok, Sungai Cubadak, Tabek Panjang, Simarasok, dan Koto Tinggi. Semua menunjukkan hasil di atas rata-rata sawah biasa. Ini bukti bahwa program SPM sangat efektif dan memberikan dampak positif bagi petani,” tuturnya.
Panen Bawang Merah Berhasil, Produktivitas Capai 21,8 Ton per Hektar
Dalam kesempatan yang sama, Wali Nagari Koto Tinggi Geginda turut mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan kelompok tani di nagarinya.
“Selain padi, petani kami juga berhasil memanen bawang merah dengan hasil ubinan 13,3 kilogram, setara dengan produktivitas 21,8 ton per hektar, dengan konversi bersih mencapai 8,51 ton per hektar. Ini menjadi motivasi besar bagi petani kami untuk terus berinovasi,” ungkapnya.
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Agam menunjukkan bahwa hasil ubinan di Kelompok Tani Bungo Katelo menggunakan varietas Kuriak Kusuik dengan umur panen 150 HST, jumlah rumpun 88, dan anakan produktif 25, menghasilkan rata-rata 7,28 ton per hektar.
Langkah Nyata Menuju Kemandirian Pangan
Dengan capaian yang menggembirakan ini, Pemerintah Kabupaten Agam berkomitmen untuk terus memperluas implementasi program Sawah Pokok Murah (SPM) ke seluruh nagari.
Program ini diharapkan mampu menjadi pondasi kuat dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal di tengah tantangan ekonomi dan perubahan iklim global.
“Hasil ini menunjukkan bahwa inovasi pertanian dan kerja sama lintas sektor mampu mendorong Agam menjadi daerah yang mandiri dan tangguh di bidang pangan,” pungkas Taslim. (*)